Kami Nakal Bukan Liar
Kisah ini dimulai dari awal masuk SMA, Disaat itu jam pulang sekolah ada suatu tempat nongkrong warung yang tertutup disana sangat asik sekali untuk kumpul-kumpul, banyak orang dari macam-macam sekolah datang kesana hanya untuk menghabiskan uangnya untuk membeli mie,bubur,gorengan, es atau sebagainya, Kami yang pada mulanya masing-masing memiliki satu atau dua teman dekat kemudian tanpa alasan yang jelas menjadi sekumpulan grup yang lumayan besar - kami menyebutnya KANABULI (Kami Nakal Bukan Liar), nama grub kami pada saat itu masih labil sekali dimana ingin di ubah ubah, yang pertama namanya adalah NGANAR (Ngangkat dan Tenar) kemudian berubah menjadi FULLTANK, lalu kembali diubah menjadi BONAR (Bocah Nakal dan Tenar) dan hingga Akhirnya tepat 10 Oktober 2014 di malam hari sedang ada 3 anggota yang sedang kumpul-kumpul di Alun alun Kota yaitu (Donny, Pram, & Bobby) mempunyai ide untuk mengubah nama grub dimana nama itu memjelaskan bahwa kami bukan lah anak liar meskipun kami nakal, nama grub itu ialah KANABULI dan pada tanggal itulah kami jadikan juga hari Jadinya KANABULI. Semenjak saat itu, kami begitu dekat sampai-sampai ke mana-mana selalu bersama. Kami juga selalu merayakan ulang tahun kami bersama-sama.
Suka duka kami rasakan. Kebahagiaan, permasalahan, konflik, sering terjadi di antara kami. Tapi kami tetap bersama, karena kami menyadari bahwa kami adalah keluarga bahkan melebihi dari keluarga. Di dalam sebuah kelompok ternyata masih ada kelompok. Begitulah pepatah (kata orang) mengatakan. Jadi kelompok atau grub yang besar itu pasti ada kelompok kelompok kecil di dalamnya. Seperti kacang lupa akan kulitnya. Entah apakah perumpamaan itu benar atau tidak. Saat salah satu dari kami, sebut saja namanya Dia, tidak punya apa-apa, kami selalu ada untuknya. Memberikan apa yang Dia butuhkan. Memang sempat Dia merasa tidak enak karena berpikir merepotkan kami semua. Tapi kami semua tak pernah mempermasalahkannya karena memiliki "kekurangan" adalah hal yang wajar. Setelah kebiasaan kebiasaan nakal sejak saat bersama kami, bersama Kanabuli, Dia berubah. Dia lebih sering bersama kelompok barunya. Mungkin kelompok barunya lebih asik, lebih gaul, dan lebih terpandang. Ya, kini memang sudah berubah, namun tidak semuanya. Memang untuk seimbang, supaya tidak jatuh, kita harus bergerak, bukan?
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya, dari sinilah kami mendapatkan banyak pelajaran,dari sinilah kami mendapatkan pengalaman dan bahkan dari sini pula kami dapat mengatahui apa itu arti kebersamaan, ini lah kami bukanlah geng atau semacamnya, Kami brutal tapi kami berakal, Kami seperti anak jalanan tapi kami punya kehormatan, Kami suka pacaran tapi kami gak suka mainin perasaan, Kami suka kluyuran tapi kami masih ingat waktu pulang, Memang kami nakal tapi kami bermoral, Inilah jiwa kami tak ingin dipuji, tapi ingin disegani.-KANABULI
Anggota KANABULI
- Achmad Balan Afroza - Aldi - Alfarizki Tauriq - Arga Rizky - Bobby Hardy - Chandra Pati Sigupandala - Donny Atmajaya - Eagan Murtadho - Gerry Emeraldo - Gilang Riski Prayoga - Hendrik Jimmi Pirnando - Ilham Muhammad Haikal - Jogi Yu Ong - Lutfie Gustiyandha - Maryo Freddy - Mickos Aprilus Bambos - Mucklis Aulia Akbar - Muhammad Adief Oni Wanca - Muhammad Daffa Hazazi - Muhammad Hafidz - Muhammad Khairul Anwar - Muhammad Wahyu Mahendra - Nofrima Panji Akbari - Novan Nugraha Alpasha - Pramudya Akbar - Rahmat Hidayat - Rayen Yoga Pangestu - Rega Pranata - Ricky Dava - Riski Kurniawan - Rizky Hoksen - Ronal Dallas - Soldiansyah - Vega Wijaya - Wahyu Adam Putra